Senin, 21 Juni 2010

Mencintai Bintang Jatuh

Aku tahu, dia telah menetapi janjinya untuk menjadi sabahatku selamanya. Meski ku tahu, rasa berbeda telah ia simpan dalam diam. Aku mengerti kenapa ia memilih bungkam. Sebab yang ku rasakan  juga demikian. Rasa cinta yang terlalu besar untuknya, membuat ku takut. Takut jika kebahagian itu menjadi sirna.

Dia pernah bercerita tentang bintang jatuh. Mencintai seperti bintang jatuh. Indah dan terang. Dia takut membuat bintang itu redup dengan harapan. Maka dari itu dia membiarkannya terang, lalu jatuh dan lebur...

Sekarang aku mengerti dengan itu semua. Suatu saat, satu bintang akan jatuh dan lebur. Tapi bintang-bintang lain akan menggantikan posisinya dan kembali bersinar. Langit tak akan pernah benar-benar menjadi gelap. Dan bintang-bintang tidak akan pernah menjadi redup.

Sekarang aku mengerti bahwa tidak ada yang  benar-benar ingin pergi. Tidak ada yang benar-benar ingin tinggal. Yang ada hanya pergantian. Semua berganti. Semua berubah. Seperti musim. Seperti dunia yang terus berputar. Seperti cinta ku dan cintanya. Semuanya hanya berganti. Layaknya bintang-bintang di angkasa. Indah dan terang...

Rabu, 16 Juni 2010

I Remember You

Aku akan selalu ingat sore itu. Sore yang tak akan pernah ku temui lagi selamanya. Sore yang berakhir terlalu cepat. Aku berdiri disana. Menatap langit yang berwarna abu-abu gelap. Merasakan bahwa segala sesuatunya telah berubah.

Tak seorang pun yang pernah menemukan sebelumnya. Sesuatu yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Perasaan terdalam.

Tak seorang pun yang pernah menyentuhnya. Sampai ia datang dan menyadarkan ku. Dia menyelamatkan hidupku. Mengajariku segalanya. Tentang kehidupan, harapan dan perjalanan panjang. Aku akan selalu merindukannya. Cinta kami seperti angin. Aku tidak bisa melihatnya, tapi aku bisa merasakannya. Itu berlangsung selamanya, meski berakhir begitu cepat.

Aku akan ingat sore itu. Sore di bulan September. Aku melihatnya menangis, entah mengapa aku merasa sakit. Sesuatu yang tak biasa terjadi. Aku ingin memeluknya dan menerbangkan rasa sakit yang dia miliki. Aku tak tahu. Aku hanya ingin melakukan sesuatu untuknya. Membuat segalanya lebih mudah. Aku menatap mata biru itu dan memeluknya erat.

Aku akan selalu ingat sore itu. Sore yang berlangsung selamanya meski berakhir begitu cepat. Aku berdiri di sana. Menatap langit yang mulai menghitam dan merasakan segala sesuatunya telah berubah.

I remember you...
and i miss you...


****

Love is like the wind. You cannot see it but you can always feel it-
Find out who you are and do it on purpose-
It all comes down to who's by your side-
She didn't belong. She was misunderstood. And she would change him forever-
Take a risk. Dare to move. Love is a leap of faith-
Maybe God has a bigger plan for me than I had for myself. Like this journey never ends. Like you were sent to me because I'm sick. To help me through all this. You're my angel-
Jamie has faith in me. She makes me want to be different, better-
I'm scared of not being with you-
Love is always patient and kind. It is never jealous. Love is never boastful or conceited. It is never rude or selfish. It does not take offense and is not resentful-
Jamie saved my life. She taught me everything. About life, hope and the long journey ahead. I'll always miss her. But our love is like the wind. I can't see it, but I can feel it-
It lasted forever, and ended so soon-

****


Sesuatu untuk diingat (A walk to remember)

Jumat, 11 Juni 2010

Love is...


aku tak tahu apa itu cinta,
yang ku tahu,
ketika melihat mu menangis,
hati ku juga ikut menangis.
tak cukupkah itu saja??

Tak Perlu



tak perlu menghujamkan belati ke dada ku,
tak perlu menjeratkan tali ke leher ku,
bahkan kau tak perlu meminumkan racun ke mulut ku,
tak perlu berbuat apa-apa untuk membunuh ku.
kau tahu
tanpa kau sadari diam mu itu telah membunuh ku,
perlahan-lahan...

Selasa, 08 Juni 2010

Rindu


Sepi.
Senyap.
Hening.
Di luar sana langit masih bercengkrama dengan gerimis.
Aku sendiri.
Menengadahkan kepala menatap langit senja yang menghitam.
Angin dan rinai berebut saling mendahului.
Riang, ringan dan resah.
Lalu, bayangan masa lalu melintas di sana.
Penuh canda, tawa diselingi duka.
Aku terngungu.
Sesak dada ini seketika.
Tersadar, rindu itu melintas tiba-tiba...

Senin, 07 Juni 2010

I Wish


Tidak ada luka yang ku bawa
Tidak ada sesal
Bahkan kesedihan pun tak turut serta
Aku pergi
Sebab letih terlalu lama menanti

"Jangan menangis"
Selalu itu yang keteriakkan pada hati
Suatu saat
Entah kapan dan dimana
Aku pasti akan menemukan mu

Maka dari itu "Jangan menangis"
Sebab air mata tak diciptakan untuk sia-sia...

Itulah Aku

Itulah aku dalam cerita ku.
Lelah,
Berontak,
Menunggu,
Kesepian,
Itulah dunia ku.

Tidak tahukah kau,
Selalu aku yang menjadi tokoh utamanya...

Jumat, 04 Juni 2010

Percakapan Hati


Kau tahu, diluar sana masih terdengar desir angin diselai rintik hujan.
Menderu lambat dan basah.
Aku ingat ketika kau ceritakan tentang peri musim itu.
Kita selalu menyukai hal yang sama.
Menyukai percakapan yang kita lantunkan.
Tidak ada emosi, tidak ada instruksi.
Hanya percakapan yang mengalir begitu saja.
Kita menyukainya bahkan menikmatinya.
Tidak peduli meski itu tentang sesuatu yang mustahil kita dapatkan.
Bagi kita, itu adalah percakapan terindah.
Percakapan yang tidak bisa digantikan, meski bersitatap muka.
Tidak akan sama.
Sebab ketika jauh, kita melakukannya dengan hati.
Karna itu adalah milik kita
Percakapan hati..

Padam


Aku pernah menjaga terang itu untuk mu.
Tak letih ku tepis angin yang lalu lalang di dekatnya.
Tak ku hiraukan rasa sakit ketika terang itu menyengat ku.
Ku jaga sinarnya dari redup yang kian memburam.
Itu ku lakukan untuk mu.
Untuk apa?
Pernah suatu hari tanya itu terlontar dari bibir mereka.
Tapi aku membungkam.
Memilih menutup mata dengan semua ragu.
Lalu ku tanya padamu sampai kapan?
Tapi kau diam.
Kau abaikan letih ini.
Bahkan memilih berlalu.
Kau menghilang begitu saja, lalu kembali begitu saja.
Aku bertahan. tapi sampai kapan?
Pelan-pelan ku bertanya pada hati yang lelah ini,
Lalu ia menggungam.
Dan aku tak perlu meminta jawaban mu lagi, sebab kau tak akan pernah tahu jawabannya.
Akhirnya ku padam kan terang itu dari hati ku, dan berlalu.
Maaf, ruangan ini sudah tak berpenghuni...

I Just Want Missed You

"Kuharap kita tak pernah bertemu lagi."

"Ku harap begitu"

Percakapan singkat itu cukup untuk mengakhiri semuanya. Mengakhiri kisah yang pernah terjadi di antara kita. Meski ada pertarungan hebat yang terjadi dengan batin masing-masing. Seharusnya kalimat ini sudah kita ucapkan sejak awal. Seharusnya kita mengakhiri cerita ini. Sebab, apapun yang terjadi, ini hanya akan menjadi sia-sia. Kisah kita tanpa masa depan. Kita terlahir dengan dua sisi yang berbeda. Dan itu tidak akan pernah menjadi sama.

Aku melihat mu berbalik. Menatap punggung mu, yang terlihat kelelahan. Aku menangis terisak, namun tak bisa berbuat apa-apa.

Jangan pergi. 

Betapa ingin ku ucapkan kata itu pada mu. Aku ingin kau tinggal lebih lama lagi, disini-bersama ku. Namun lidah terlalu kelu untuk berucap. Jika aku boleh berharap, aku ingin dapat menghentikan waktu. Aku tak ingin melihat matahari. Matahari baru, berarti hari yang baru. Hari yang baru, berarti akhir dari segalanya. Aku tak butuh hari esok. Sebab jika esok datang, artinya kau tidak akan ada lagi bersama mu.

Kenapa akhirnya harus seperti ini? Kenapa nasib tidak membiarkan mu tinggal lebih lama? Dan kenapa harus kau orangnya?

Aku menghirup udara yang terasa pekat dan menyesakkan ketika kau meninggalkan ku. Seolah udara itu menyusut, terbawa bersama mu. Aku tahu, di waktu-waktu ke depan tidak akan ada diri mu lagi di sini. Aku tidak akan melihat mu di sini, bercengkrama dengan sinisme yang kau tunjukkan. Aku benci itu, tapi tanpa sadar menikmatinya. 

Kau tahu, hati ku kini telah ku berikan pada seseorang dan kini orang itu akan membawanya pergi. Kau. Kau lah orangnya. Aku tak tahu kenapa harus kau? Tapi aku memang sangat menginginkannya. 

Kita saling mengenal dengan cara dan akhir yang tak terduga. Mungkin kau benar, seharusnya aku juga bersyukur, bisa bertemu dengan seseorang seperti mu. Dan jatuh cinta. Dan merasakan patah hati. Dan tegar menghadapinya. Sesuatu yang mengingatkan bahwa kini kita telah beranjak dewasa. Akhirnya aku tahu rasa tersiksa, ketika patah hati dan menikmatinya. Jadi, akhirnya memang harus begini. Tidak ada sesal.

Maka dari itu kita disini. Menikmati saat-saat terakhir bersama. Hanya kita berdua. Lalu membiarkannya tertinggal di masa lalu. Dunia kecil kita, dimana tak ada orang yang tahu. 

I just want missed you...