Sebuah nama tiba-tiba menguap dari hatiku. Luruh. Seperti dedaunan di musim gugur. Kepaknya berkelana bersama angin yang bertiup lembut. Lalu hinggap di tanah. Hanyut bersama derai hujan.
Aku disini berdiri. Menatap hampa pada musim yang berubah warna. Merah, biru, putih, kuning, hijau. Berpadu menjadi dedaunan yang lapuk. Setiap detik adalah napas kehidupan di depannya. Berharap untuk tidak menjadi sia-sia.
Aku tahu, pada akhirnya memang akan seperti ini. Tergugu menatap hampa pada waktu yang berlari di depanku. Sedangkan langkah masih terasa berat untuk melangkah.
Suatu waktu kau pernah bilang, bahwa hidup akan terus berlanjut, meski tanpa kau disini. Aku ingat itu. Dan akan selalu ingat bahwa kalimat itu adalah jawaban dari semua penantian kemarin. Tidak ada yang berubah dari ucapanmu, bahkan setelah tahun-tahun berlalu. Aku, kamu--kita masih sama.
Detak jarum jam kembali berputar, beranjak dari perhentian terakhirnya. Dan aku, memang harus melanjutkan perjalanan ini, meski tertatih.
Detak jarum jam kembali berputar, beranjak dari perhentian terakhirnya. Dan aku, memang harus melanjutkan perjalanan ini, meski tertatih.
Aku percaya, suatu saat, akan menemukan musimku sendiri. Musim yang akan memayungiku dengan bunga-bunga dan kehangatan. Musim yang tidak mudah luruh dan berubah warna. Musim yang hanya akan ku kukunjungi seumur hidup namun akan bertahan disana selamanya. Itulah musimku. Musim keajaiban esok hari.
Angin dipenghujung musim masih berhembus lirih, membelai mukaku yang mulai menyendu. Daun-daun tak henti jatuh. Luruh ke bumi. Seperti nama yang menguap tiba-tiba.
Akhirnya aku beranjak dari tempatku berdiri. Melangkah, menyusul waktu yang telah lama lewat. Kau dan musimmu, biar kutinggalkan disana. Berharap kau akan baik-baik saja bersamanya. Semoga kau bahagia dan selamat tinggal....
Akhirnya aku beranjak dari tempatku berdiri. Melangkah, menyusul waktu yang telah lama lewat. Kau dan musimmu, biar kutinggalkan disana. Berharap kau akan baik-baik saja bersamanya. Semoga kau bahagia dan selamat tinggal....
****
5 komentar:
aku selalu suka dengan tulisan disini ^^
have a nice day ^^
aku lebih suka menunggu`mu di kala hujan datang, karna...,,
karna aku bisa main air....!! ;D
Ketika musimmu tlah datang,
ajaklah aku pula.
Sekedar untukku menemanimu bersenandung ceria,
menikmati daun-daun bersenmi, dan bunga-bunga bermekaran.
Ingin ku rasakan musim indah itu.
Musim yang lebih baik dari segala musim.
Yaitu musimmu.
Bahasa dalam setiap postinganmu puitis-puitis, indah tuk dibaca, menyenangkan rasanaya menemukan blog ini :)
Salam kenal yah :)
kuning cantik :)
@ inge : have a nice day too, inge. terimakasih selalu mampir :D
@ el Ro : haha...suka main air ya? hati2 banjir.. :p
@ cloud : waaah...puisinya mantep. aku suka. thanks ya udah di sharing di sini.
Salam kenal juga..
@ anyin : yup. bagus banget ya, picnya. hehe...
Posting Komentar