Senin, 02 April 2012

Membaca Setumpuk Kenangan

Source


Kau tahu, merapikan buku-buku lama yang sudah berdebu itu bisa mengalihkan perhatianmu berhari-hari. Tidak percaya? Coba saja! 

Coba saja kau buka kotak di sudut itu! Itu, yang seperti tempat upeti-upeti jaman kerajaan. Persis juga seperti tempat harta karun Kapten Cook. 

Ya, benar itu! Coba kau buka? Apa yang kau lihat disana? 

“Setumpuk album dan buku-buku usang. Juga sebundel kertas-kertas buram yang tersudut.”

Well, kamu benar. Dan coba kau buka satu persatu. Kau akan menghabiskan waktu berhari-hari untuk membacanya dan bertahun-tahun untuk terus mengingatnya. 

“Memangnya apa isinya?” 

Surat-surat cinta yang kau kirimkan kepadaku semenjak SMA berikut sejumlah album pernikahan kita dan anak-anak kita. Kau boleh membongkarnya dari kotak itu. Mungkin kau ingin membacanya atau sekedar membalik halaman-halamannya satu persatu sembari duduk dikursi goyangmu di dekat jendela itu. Kali ini aku tidak akan marah jika kau membuat lantai itu penuh remah-remah. Aku janji akan mengumpulkannya kembali tanpa mengomel-ngomel. Dan jika kau lupa, aku akan duduk disampingmu—membantumu mengingatnya dari awal.

“Tapi berjanjilah kau tidak akan menertawakan gombolan-gombalan ku dulu!” 

Hahaha…I promise, dear!








2 komentar:

Riesna Kurnia mengatakan...

it's sooo nice.... :D
dan...salam kenal... :)

De mengatakan...

@Flying Butterfly : Thanks you...Salam kenal juga ya :)