Jumat, 17 September 2010

Ketika aku mengingatmu

 
Bahagia mengisi paru-paruku kini.
Ketika langkah menapak di kotamu yang sesak.
Kota yang dulu pernah kutinggalkan demi sekeping kenangan nan terkoyak.
Hawanya masih sama,
masih beraroma rindu.
Rindu pada segaris senyum dari sudut bibir tipismu.
Entah kenapa,
rasa itu kembali merasukiku ketika melangkah di jalan berdebu yang dulu pernah kita lalui.
Sesak batin ini mengingatnya.
Sulit bibir membacanya dengan kata.
Namun setidaknya kau tahu,
hari ini kita akan menghirup udara yang sama.
Di sini,
di kotamu.
Itu saja sudah cukup kurasa....


Padang, 140910

5 komentar:

TS Frima mengatakan...

kadang rindu bis abikin sesak ya.
dan yang lebih aneh, kadang kita lebih memilih untuk tidak menuntaskan rindu itu.

have a nice day :)

non inge mengatakan...

like this!
kasih 10 jempol dah...

dan entah kenapa koq selalu sesuai dengan apa yang pernah aku rasakan he he...

hari ini kita akan menghirup udara yang sama.
Di sini,
di kotamu.
Itu saja sudah cukup kurasa....

sukaaaaaaa banget dah!!

AzHis Jhie mengatakan...

dalam banget kata2nya mbak...
kayakx lagi mengenang sesaorang nih...
hehehe...

*salam kenal*

Nathan mengatakan...

Slalu bgitu...
sebilah kenangan psti kan menorehkan garis2 krinduan...
apapun itu, takkan pernah ia mbnuhmu. so, just enjoy it!!

De mengatakan...

@ Ra-kun : ya. kenapa kita sering kali mengambil resiko yg akan kita tanggung sendiri akibatnya? karna semua hal yg berhubungan dgn perasaan, terkadang sulit utk mengerti.
have a nice day, too

@ inge : paling tidak itu sudah bs membuat kita bahagia. tidak ingin lebih. just it

@ AzHis Jhie : hehe...puisi ini dibuat ktika dlm perjalanan kereta menuju kota yg penuh kenangan... :p

@ Lone Fighter : Yup. just enjoy it!!
^_^