Mundurlah, wahai Waktu
Ada "Selamat ulang tahun"
Yang tertahan tuk kuucapkan
Yang harusnya tiba tepat waktunya
Dan rasa cinta yang s'lalu membara
Untuk dia yang terjaga
Menantiku
Dear Tomku,
Selamat ulang tahun ya. Aku tahu, disana kamu tidak lagi bertanya-tanya dengan penelpon misterius yang membangunkanmu di dini hari hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Sangat tahu, bahwa kau tidak lagi penasaran dan mencoba menelpon balik hanya untuk memastikan nama seorang gadis yang berada diujung sana.
14 Januari 2006.
Kau masih ingat tanggal itu kan?
Pagi itu kita berbincang layaknya dua orang yang sudah saling kenal. Kau bertanya dan aku menjawab. Begitupun sebaliknya. Entah apa temanya saat itu, aku tidak mengingatnya, yang jelas kita sangat menikmati percakapan itu.
Kau bilang, "Kamu sangat lucu". Dan aku tersipu malu menanggapinya. Wajahku merona meski kamu tidak melihatnya.
Dimulai hari itu, perlahan-lahan waktu merangkak maju, bergandengan tangan bersama langkah kita. Lalu, tahun-tahun berikutnya kisah kita kembali ke kotak Pindora. Bersemayam disana beberapa tahun hingga kamu datang kembali dan membukanya.
Stanger.
Kau masih ingat lagu itu kan?
Cerita kita seperti lagu itu. Aku, kamu--KITA.
14 Januari 2011.
Itu tanggal ini ya? Aku nyaris lupa. Namun ternyata tidak (akan) pernah.
Meski milyaran jarak sudah menjauhkan kau dan aku, meski udara yang sama tidak lagi berpendar disekeliling kita. Tetapi ingatlah, tidak ada jarak dihatiku untukmu. Selamanya, kau akan kusimpan disini, disisi lain detak jantungku. Tidak ada yang berubah meski tahun-tahun telah melewati kita. Kau akan selalu menjadi tokoh utama dalam cerita-ceritaku.
Happy b'day, Tomku.
I miss you.
I love you.
and Always been you in my heart...